3 Rumah di Nagari Pagadih Hangus Terbakar

    3 Rumah di Nagari Pagadih Hangus Terbakar
    3 buah rumah di Nagari Pagadih Hangus terbakar , total kerugian Rp.750 juta

    Agam - Kebakaran kembali terjadi, kali ini di Nagari Pagadih, Kecamatan Palupuh Kabupaten Agam Sumatera-Barat yang menghanguskan 3 buah rumah, pada Senin pagi (07/02).

    Musibah tersebut diceritakan Wali Nagari Pagadih, Aliwar melalui awak media, bahwa awal kejadian tersebut,  dimulai dari arus pendek dari rumah Rudiah (56), suku Pili.

    Selanjutnya, kebakaran pun merambat menuju rumah Bu Nuranna, suku Pili, tetapi yang menempati rumah tersebut adalah Datuak Sati(25) dan selanjutnya rumah terakhir yang terbakar adalah rumah Bu Maiar(53) suku Pili.

    "Total kerugian diperkirakan sekitar Rp.750 juta, karena dirumah Rudiah ada yang cash yang tersimpan didalam ada sekitar Rp.10 juta, kemudian untuk rumah Datuak Sati ada sekitar uang cash berjumlah Rp 4 juta, " terang Aliwar.

    Kebetulan semua penghuni rumah yang terbakar sedang tidak ada dirumah, karena biasanya jam 09.00 WIB orang sudah pergi ke sawah/ladang.

    "Hanya di rumah Bu Maiar masih ada sedikit dokumen - dokumen yang bisa diselamatkan selebihnya hangus terbakar dan rata dengan tanah.

    Lebih lanjut diceritakan Aliwar, sebelumnya BPBD datang ke Nagari Pagadih, tetapi karena  jarak dari Bukittinggi ke Nagari Pagadih memerlukan waktu satu setengah jam, akhirnya ketiga rumah yang terbakar tersebut sudah tidak bisa terselematkan dan rata dengan tanah.(Linda/Fang).

    Agam Sumatera Barat
    Linda Sari

    Linda Sari

    Artikel Sebelumnya

    Cabuli 3 Anak, Kakek Bau Tanah Dibui

    Artikel Berikutnya

    Beny Yusrial Berbagi Rejeki Kepada 56 Anak...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Bantu Pencegahan Penyakit Kaki Gajah, Babinsa Kuala Kencana Dampingi Petugas Kesehatan Pada Saat Survey dan Pengambilan Sampel Darah
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan

    Ikuti Kami