Hari ke-18 Ramadhan, Wako Erman : Jaga Persatuan dan Kesatuan Masyarakat, untuk Ekonomi yang Lebih Baik

    Hari ke-18 Ramadhan, Wako Erman : Jaga Persatuan dan Kesatuan Masyarakat, untuk Ekonomi yang Lebih Baik
    Hari ke 18 Ramadhan, Wako Erman Ajak Masyarakat jaga persatuan dan kesatuan masyarakat kota Bukittinggi

    Bukittinggi-Ratusan kader dari 3 kecamatan menghadiri untuk berbuka bersama Walikota Bukittinggi dan Ketua TP-PKK kota Bukittinggi Ny Fiona Erman Safar, Lurah se-kota Bukittinggi serta Forkopimda di Pendopo Rumah Dinas pada Jum'at (29/03).

    Dalam sambutannya Wako Erman menyampaikan, hari ini adalah hari ke 18 Ramadhan dan semoga dalam kondisi yang baik

    "Kita baru saja melakukan pemilihan legislatif di DPD DPR RI, DPRD Provinsi dan Kota dan hari ini kita rajut kembali yang terkoyak kotak harus bersatu demi ekonomi kita yang lebih baik.

    Wako menghimbau untuk mulai  bersatu kembali dan biarkan elit politik yang bekerja, serahkan pada Pemerintah.

    "Pemerintah akan konsisten dan tetap terus memperhatikan kesejahteraan ibu dan bapak, terutama pendidikan dan kami akan konsisten agar bisa hidup dalam kesejahteraan di kota Bukittinggi, " ungkap Wako.

    Ia menambahkan, untuk kita ketahui Jadwal libur pemerintah dan swasta jatuh pada tanggal 8 April hingga 15 April.

    "Terima kasih atas kedatangan bapak ibu dan selamat menjalankan ibadah puasa mohon maaf lahir dan batin, " pungkas Wako Erman.(Lindafang).

    bukittinggi sumatera-barat
    Linda Sari

    Linda Sari

    Artikel Sebelumnya

    IGHI Bukittinggi Gelar Lomba MTQ Guru Tingkat...

    Artikel Berikutnya

    Wakil Walikota Bukittinggi Buka Bazar Ramadhan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Bantu Pencegahan Penyakit Kaki Gajah, Babinsa Kuala Kencana Dampingi Petugas Kesehatan Pada Saat Survey dan Pengambilan Sampel Darah
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan

    Ikuti Kami